Maandag 03 Maart 2014

Apa itu Hiperkapnia? Penyebab, Gejala & Pengobatannya 2

Hiperkapnia (hypercapnia) atau hiperkarbia (hypercabia) terjadi saat level karbon dioksida (CO2) melampaui 45 mm Hg dalam aliran darah arteri.
Tingkat CO2 dalam tubuh mengalami peningkatan karena berbagai faktor seperti hipoventilasi, kesadaran berkurang, overdosis obat, asma, kejang, atau penyakit paru-paru.
Hipoventilasi adalah kondisi yang terjadi ketika ventilasi tidak memadai sehingga pertukaran gas tidak terjadi seperti semestinya.
Kurangnya ventilasi akan memicu peningkatan konsentrasi CO2 dalam darah.

Apa Penyebab Hiperkapnia?

Berikut adalah berbagai penyebab hiperkapnia:
1. Terlalu banyak menghirup CO2
Hiperkapnia bisa terjadi ketika tubuh terpapar lingkungan yang memiliki konsentrasi tinggi CO2, seperti di daerah vulkanik.
Menghirup udara dengan kandungan tinggi karbon dioksida dapat menyebabkan tingkat CO2 yang tinggi dalam darah.
2. Sleep apnea
Sleep apnea adalah suatu kondisi di mana pola pernapasan normal seseorang terganggu.
Saat tidur, seseorang mungkin berhenti bernapas sehingga menghentikan asupan oksigen.
Selain itu, karbon dioksida dari paru-paru tidak dihembuskan yang secara otomatis menyebabkan peningkatan CO2.
3. Chronic Obstructive Pulmonary Disorder (COPD)
COPD merupakan kondisi medis di mana seseorang mengalami kesulitan dalam bernapas.
Saat menghirup napas, udara mencapai alveoli paru-paru dan terjadi pertukaran gas.
hiperkapnia Apa itu Hiperkapnia? Penyebab, Gejala & Pengobatannya

Pada orang dengan COPD, jumlah udara yang terlibat dalam pernapasan menjadi lebih rendah yang dipicu oleh kerusakan alveoli, peradangan alveoli, atau alveoli yang kehilangan elastisitasnya.
Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan kurangnya asupan oksigen dan ketidakmampuan untuk mengeluarkan karbon dioksida sepenuhnya.
4. Snorkeling
Ventilasi yang tidak memadai sering terjadi pada penyelam sehingga mengakibatkan pembuangan tidak sempurna CO2 dari darah.
Hal ini terjadi karena penyelam bernapas dengan mengenakan penutup wajah menyelam, helm menyelam, atau snorkeling panjang yang membuat pembuangan CO2 tidak berjalan lancar.

Gejala Hiperkapnia

Beberapa gejala ringan dari kondisi ini adalah kelesuan, lekas marah, kebingungan, dan sakit kepala.
Tanda-tanda lain dari hiperkapnia awal meliputi:
  • Kulit memerah
  • Peningkatan tekanan darah
  • Aktivitas saraf berkurang
  • Otot berkedut
  • Kehilangan kesadaran
  • Kejang

Pengobatan Hiperkapnia

Saat terjadi hiperkapnia, berikan pertolongan pertama dengan menjauhkan korban dari sumber karbon dioksida sesegera mungkin.
Selanjutnya, oksigen harus diberikan kepada pasien untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
Kebanyakan pasien akan membaik saat tingkat oksigen dalam arteri darah meningkat.
Tingginya kadar karbon dioksida bisa mengubah keseimbangan kimia dalam otak.
Menurut peneliti dari University of Maribor, tingginya tingkat karbon dioksida bertanggung jawab atas pengalaman menjelang kematian pada manusia.
Tingkat CO2 yang tinggi diyakini bertanggung jawab atas berbagai persepsi seperti melihat cahaya terang dan pengalaman misterius lainnya

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking